Thursday, 23 February 2017

Pendakian Puncak Jengger B9 Pegunungan Anjasmoro

Pegunungan Anjasmoro mempunyai ketinggian 2277 mdpl terletak di 3 perbatasan kabupaten, yaitu Malang, Mojokerto dan Jombang. Pegunungan Anjasmoro ini mungkin belum banyak dikenal orang atau kalangan pendaki di Indonesia, pemandangan di sekitar pegunungan ini sangat indah dan tentunya masih alami, selain masih alami disini juga banyak tempt wisata lain yang bisa kalian kunjungi, contohnya :
  1. Air Terjun 7 Bidadari
  2. Majapahit Bahtara Outbound
  3. Kebun Durian Wonosalam
  4. Air Terjun Selo Lapis
  5. Air Terjun Jurang Singo
  6. Dan Masih Banyak yang lainnya
Udara di Pegunungan Anjasmoro ini sangat sejuk serta penduduk lokal juga sangat ramah sekali dan pastinya kalian semua betah kalau main di daerah pegunungan anjasmoro ini.



Rombongan Six Production


Akses menuju puncak Jengger B9 dapat kita lalui melalui Desa Rejosari  Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, atau lebih tepatnya bisa langsung cek di GPS Peta pada ponsel kalian masing masing, sudah terdaftar di maps.

Kali ini saya akan berbagi pengalaman saya bersama Six Production dan Ojek Adventure.
Hari sebelum kami berangkat cuacanya sangat cerah dan rombongan kami satu persatu sudah berkumpul, kami melakukan perjalanan dari mojokerto menggunakan motor. Tepat pukul 3 siang kami berangkat ke pintu gerbang pendakian yang terletak di Desa Rejosari
Basecamp Ojek Adventure


Petunjuk Basecamp Adventure


Setelah sampai di Basecamp Ojek Adventure sekaligus pintu gerbang pendakian Pegunungan Anjasmoro, saya segara bertemu rekan-rekan dari Ojek Adventure yang akan menjadi pemandu rombongan kita dikarenakan lebih tenang dan aman dari jalur yang akan menyesatkan kami.
Setelah bercerita sedikit tentang Jengger B9 kami segara melakukan pendakian, seperti biasa awal kita sebelum mendaki kita berdoa menurut agama kita masing-masing agar kita semua lancar melakukan pendakian ini. Jam 5 sore kami lekas melakukan pendakian yang di pimpin oleh anggota dari Ojek Adventure, awal perjalanan medannya masih landai dan jelas hingga kami berjalan selama 2 jam kami sampai di suatu sumber air, sumber mata air ini berada di sekitaran pohon -pohon bambu.


Sumber Mata Air


Setelah selesai mengambil air di sumber mata air ini kami bergegas melanjutkan perjalanan kami ke puncak jengger B9, jalan yang kami lewati sangat gelap dan ditambah lagi pohon bambu yang sangat banyak membuat pandangan kami kurang begitu maksimal.

Tidak terasa kami sudah keluar dari hutan bambu itu dan medan yang kita lewati sudah mulai menanjak, savana kecil sudah mulai terlihat dan juga ilalang yang menjulang tinggi menyulitkan gerak dan pandangan kami tetapi kami tidak menyerah begitu saja kami tetap melanjutkan perjalanan, selama kami berjalan kurang lebih 1 jam kami melihat pohon besar di tengah savana kecil itu, disitu kami beristirahat sebentar untuk melepas lelah sambil memakan roti. Kami melihat deretan puncak anjasmoro di sebelah kiri dan di sebelah kanan kami bisa melihat savana pandan arum yang begitu menggoda kita agar kita berbelok kesana.



Melepas Lelah Dulu


Terasa sudah cukup beristirahat kami melanjutkan perjalanan dengan medan yang sedikit menanjak, jelas suara burung dan serangga terdengar di telinga kami tidak jauh dari tempat kami beristirahat kami menjumpai kotoran kidang, saya mencoba bertanya ke pemandu saya, memang benar di pegunungan ini memang masih banyak kidang atau babi hutan dan hewan lainnya juga karna hutan ini masih sangat alami, dan memang terbukti sangat alami dan nuansanya berbeda banget dari gunung-gunung yang pernah saya daki.

Lanjut kami berjalan selama satu jam lebih kami sampai di tempat camp Jenggeng B9, disana rupanya sudah ada dari team ojek adventure yang sudah mendirikan tenda dan menyiapkan untuk makan malam rombongan kita, sungguh sangat profesional dan solit Team Ojek Adventure.

Sesampainya di tempat camp kami, kami segera berberes dan menyantap makan malam kami, dan kami mendapat sesuatu yang beda karna menu makan malam kita adalah Nasi Bumbung Jamur. Menu ini memang sangat terkenal di Desa Rejosari atau di masyarakat sekitar Pegunungan Anjasmoro. Nasi Bumbung Jamur adalah nasi tetapi cara memasaknya berbeda dengan yang biasa kita masak, yaitu nasi yang di masak menggunakan bambu lalu di bakar di atas arang, jamurnya direbus bumbu pedas, berhubung kami serombongan sudah lapar langsung santap habis tidak ada sisa.

Setelah perut merasa kenyang kami bersenda gurau dengan semua rombongan tidak lama ada juga rombongan yang datang dan bergabung dengan kami, alhasil semakin rame semakin seru. Rombongan yang datang adalah rombongan dari Mojoagung, Jombang dan Gedeg. Enaknya mendaki gunung itu ini rasa kekeluargaan jadi hangat dan yang tadinya kita tidak saling kenal menjadi kenal dan pastinya teman semakin banyak.


Saya dan Mas Vijas


Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul satu malam saya segera istirahat dan beberapa rombongan juga ada yang istirahat ada juga yang masih mengobrol di sekitar api unggun.

Pagi telah tiba dan saya melihat sudah ada yang bangun dan masih ada juga yang beristirahat, setelah bangun saya merasa udara yang dingin karena jengger B9 ini terletak di tengah tengah barisan gunung anjasmoro dan savana mujungarum jadi terasa sekali anginnya yang memang enak buat minum kopi hitam.



Puncak Piramid






Barisan Pegunungan Anjasmoro


View Dari Camp


Bidadari Penunggu Jengger B9


Semua rombongan bersiap untuk berfoto dan berjalan ke puncak Jengger B9 yang ada di tepat depan temapt camp kami. Sebagian team ojek adventure ada yang tidak ikut ke puncak karna harus menyiapkan makanan untuk semua rombongan makan.

Suasana di jengger B9 ini sangat alami dan masih sangat bagus, banyak burung bersaut-sautan angin yang sejuk membuat kami betah berlama lama disini. Rasanya berat ingin meninggalkan tempat ini, memang tempatnya tidak tinggi seperti puncak gunung-gunung lain tetapi kesan dan rasa dari tempat ini sangat membuat mata kita terkagum kagum, buat kalian yang memang mencari tempat liburan dengan budget tidak banyak atau terjangkau tempat ini bisa menjadi tujuan kalian, dan ini dokumentasi kami serombongan.


Perjalanan ke puncak Jengger B9


Trek ke Puncak Jengger B9



Camp Terlihat di Puncak Jengger B9



Suasana Puncak B9



View Dari Puncak jengger B9



View Dari Puncak Jengger B9







View Dari Puncak Jengger B9




Foto Kami


Sudah merasa cukup berfoto-foto sambil menikmati pemandangan yang sangat indah ini kami segera kembali ke tempat camp kami, sampai di tempat camp masakan sudah menunggu untuk disantap dan kami semua segera menyantap makanan yang sangat enak ini.



Suasana Makan Siang



Setelah makan selesai kami lanjutkan dengan bersenda gurau ada juga yang menikmati kopi sambil menikmati pemandangan sekitar ada juga yang masih berfoto-foto.

Tepat pukul 2 siang kami memutuskan untuk berberes beres hendak turun untuk pulang ke rumah, setelah semua beres dan bersih dari sampah kami serombongan menggerakkan kaki menuruni bukit ini dengan santai sambil melihat-lihat sekitar.



Foto Keluarga



Peralanan Pulang




Sudah Mau Sampai Kampung Penduduk


Perjalanan Pulang


Perjalanan yang kami tempuh kurang lebih 3 - 4 jam untuk sampai di Basecamp Ojek Adventure di Desa Rejosari.

Muka Lelah
Sekian dulu dari cerita saya ini, sampai bertemu di perjalanan berikutnya :)
Bila anda bingung dan takut tersesat mau ke Jengger B9 bisa langsung contak ke :
https://www.facebook.com/OjekAdventureTeam/?fref=ts
http://www.ojekadventure.16mb.com/

Wednesday, 22 February 2017

Tersesat Di Gunung Penanggungan Mojokerto Via Candi Jolotundo Desa Seloliman

Hallo kawan, saya akan berbagi pengalaman saya naik ke Gunung Penanggungan via Candi Jolotundo Desa Seloliman Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.
Gunung Penanggungan adalah gunung seribu candi di Mojokerto. Mojokerto memang terkenal oleh banyaknya peninggalan sejarah dari kerjaan majapahit, tetapi kali ini beda candi ini terletak di atas gunung, gunung tersebut adalah Gunung Penanggungan
Kami memulai perjalanan dari Kota Mojokerto menggunakan motor yang kami tempuh dengan waktu dua jam untuk sampai di Desa Seloliman, akses jalan menuju situs sejarah ini dapat ditempuh via Trawas dengan menyisiri lereng gunung Penanggungan dengan jalan yang berkelok-kelok dengan pemandangan yang indah khas pegunungan.
Suasana Candi Jolotundo
Candi Jolotundo
Setelah sampai kami berempat segera mengisi persediaan air untuk bekal kami mendaki gunung penanggungan, setelah selesai memeriksa semua persediaan bekal kami langsung melakukan pendakian melewati jalur yang tidak lebar di belakang candi jolotundo kami menyusuri jalur itu hingga menemui berkali-kali percabangan semua perjalanan ini menggunakan apa yang ada di pikiran kita dan info ari teman teman saja. Setelah kami melewati berkali-kali percabangan kami masih banyak bertemu penduduk sekitar yang mencari kemiri karna di daerah sekitar sini banyak sekali pohon kemiri sambil minum dan mengisi tenaga kami bertanya-tanya ke orang orang sekitar yang mencari kemiri setelah mendapat info kami melanjutkan perjalanan hingga kami sampai savana kecil kami beristirahat dibawah pohon sambil melihat pemandangan lampu-lampu rumah warga di sekitar candi jolotundo.
Setalah selesai beristirahat kami melanjutkan perjalanan, tidak lama kami jalan kami sampai di candi pertama yaitu Candi Bayi.
Candi Bayi
Setelah foto dan beristirahat sebentar kami melanjutkan perjalanan lagi karna hari sudah mau gelap hingga kami bertemu tanda atau petunjuk arah ke tujuan kami selanjutnya yaitu Naga Peksi
Petunjuk Naga Peksi
Taufik di Naga Peksi
Nah disinilah awal kita tersesat yang awalnya harus menyebrangi naga peksi itu kami malah berjalan terus lurus mengikuti batu panjang atau naga peksi ini sampai kami sampai di tempat yang jalannya semakin tidak jelas banyak pohon tumbang, pohon-pohon tinggi juga dan sangat gelap akhirnya kami memutuskan berhenti untuk menenangkan fikiran sambil mencari jalan tembus agar bisa sampai ke tujuan berikutnya tidak lama kami mencari cari kami menemukan bekas orang berjalan dimana disitu banyak bungkus bungkus permen dan plastik dan kami memutuskan untuk mengikuti bungkus bungkus itu selama 15 menit kami bertemu jalan setapak berbelok ke kanan medannya sangat miring, akhirnya kami manjat itu dan mengikuti jalan itu dan ternyata masih tidak jauh dari naga peksi itu kami masih di pinggiran naga peksi itu kami sedikit lega dan beristirahat sebentar.
View Tersesat 1
View Tersesat 2

Setelah adzan magrib selesai kami melanjutkan lagi perjalanan itu naik terus ke atas jalannya juga semakin tidak jelas banyak ilalang yang tinggi-tinggi pohon juga banyak yang tinggi tinggi tetapi kami tidak menyerah terus berjalan selama satu jam kami berhenti lagi untuk makan nasi bungkus yang kita bawa dari warung sekitar candi jolotundo, kami cek ponsel masing-masing ternyata masih ada sinyal, saya segera bertanya ke teman-teman yang ada di mojokerto dan benar jalan yang kami lewati memang salah, teman-teman di mojokerto juga menyuruh agar tenang dan sempat juga mau di sar oleh teman teman, untungnya tidak jadi karna ini semua bikin saya penasaran, bahkan salah satu dari kami berempat yaitu Tafsir alias Betap ingin pulang aja dan kepalanya sedikit pusing katanya, maklum dia baru baru pertama kali naik gunung dan tersesat tetapi saya dengan kedua teman saya memberi masukan agar tidak panik dan tetap melanjutkan perjalanan ini.
Tak lama kemudian setelah selasai kami memutuskan untuk tetap lanjutkan peralanan ini dan tak terasa kami berempat jalan mengikuti jalan setapak itu kami bertemu percabangan antara berbelok ke kanan atau ke kiri kami kembali diskusi dan saya memutuskan untuk berbelok ke kiri karna terlihat kedepan medannya naik dan jalannya lebar sedikit berbat. Setelah kami berbelok ke kiri kami jalan terus mengikuti jalan yang sedikit berbatu ini sekitar satu jam kami bertemu Candi yaitu Candi Sinta, betapa senangnya kami karna bertemu candi sinta ini karna ini termasuk candi yang harus dilewati buat sampai ke puncak gunung penanggungan.
Setelah sampai di candi sinta kami beristirahat sebentar untuk membuat kopi dan teh untuk menghangatkan tubuh serta mengusir rasa kantuk dan lelah yang kami rasakan, disaat kami sedang bercanda ria berempat Betap mengeluh kepalanya pusing dan badannya agak lemas disitu barulah kita berunding mau melanjutkan perjalanan atau buka tenda disini, setelah selesai berunding kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan tetapi kalaupun medannya sangat nanjak dan memerlukan waktu lebih dari tiga jam kami memutuskan untuk balik ke candi sinta untuk buka tenda, dan perjalanan selanjutnya pun kami mulai.
Kami berjalan lagi di atas medan berbatu serta sunyi sekali hanya suara serangga yang terdengar selama dua jam kami berjalan kami keluar dari barisan pohon-pohon yang tinggi kami bisa melihat pemandangan yang luas dan banyak lampu rumah penduduk di bawah sana, setelah menghela napas kami lanjut berjalan lagi dan medannya sudah semakin menanjak dan banyak batu besar bisa untuk berpegangan bai yang kelelahan.
kembali teman saya mengeluh sangat lemas hingga pusing yang lebih terasa dari pada tadi di candi sinta, Kami beristirahat dan setelah berunding lagi setelah menemukan titik terang kami memutuskan untuk balik ke candi sinta untuk buka tenda disana.
Setelah berjalan dua jam kami sampai di candi sinta sesegara mungkin untuk membangun tenda dan memasak setelah selesai semua kami semua beristirahat.
Taufik, Saya, Jono dan Betap
Pagi pun datang dan kami semua bangun, setelah bangun kami semua memasak dan alhamdulillah Betap sudah tidak pusing lagi.
Makan dulu coy :)

Narsis dulu wkwk




Tidak lama setelah selesai makan kami berfoto foto dan membereskan semua sampah serta perlatan kami untuk segara pulang bertemu keluarga di rumah yang sudah menunggu kami.
Saya dan Taufik

Narsis dulu
Eh Narsis Lagi





Sesudahnya kami berfoto untuk dokumentasi kami melakukan perjalan pulang untuk turun ke candi jolotundo, kami berjalan kurang lebih sekitar satu jam setengah kami bertemu candi yang tidak kami jumpai semalam, iya karna kami semalam tersesat ke jalur yang salah, candi itu ialah Candi Gentong
Candi Gentong

Candi Gentong

Candi Gentong

Setelah mengambil gambar Candi Gentong kami semua melanjutkan perjalanan turun lagi dan terasa sekali sangat panas disekitar candi gentong selama perjalanan turun kami masih bisa mendengarkan suara suara kera yang bersaut sautan, mungkin kera itu berada di Gunung Bekel, selama dua jam kami berjalan kami bertemu candi lagi, yaitu Candi Pura. Tetapi sangat sayang sekali kondisinya sudah tidak berbentuk mungkin karna usia juga kali ya.
Narsis Di Candi Pura

Candi Pura
Seperti biasa setelah mengambil gambar di Candi Pura kami melanjutkan perjalanan turun ke candi jolotundo, Pemandangannya lumayan bagus dan lumayan banyak pohon yang tinggi hingga akhirnya belum jauh berjalan kami bertemu Candi lagi, yaitu Candi Putri.
Candi Putri
Narsis Di Candi Putri
Candi Putri ini terlihat berbentuk punden berundak, setalah melihat-lihat kondisi candi tersebut sangat disayangkan ada beberapa bagian candi yang sudah hilang karna ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seharusnya kalian bangga punya sejarah yang sangat indah ini dan tolong jangan dirusak ataupun di ambil bagian-bagianya agar kelak nanti anak cucu kita bisa mengetahui sejarah sejarah dulu sebelum kita hidup.
Kami melanjutkan perjalan lagi dan kami menemukan view yang lumayan bagus untuk foto
View Puncak

Narsis Lagi
Selesai berfoto serta beristirahat kami lanjut lagi perjalanan turun dari tempat tadi.
Dari sini jalan sudah semakin jelas dan juga kami menemukan banyak pita-pita di pohon jalan sekitar satu jam kami sampai di Naga Peksi dan Candi Bayi lagi

Candi Bayi

Candi Bayi
Kami beristirahat karna disini lumayan untuk istirahat tempatnya enak, selesai beristirahat kami melanjutkan perjalanan selama dua jam akhirnya kami sampai di Candi Jolotundo, dan kami memutuskan untuk mandi.

Taufik, Saya , Jono, Betap
Tidak lupa juga mampir ke warung sekitar untuk mengisi perut yang sudah lapar dan akhirnya kita pulang dengan selamat.

Kesimpulan dari perjalanan yang tersesat ini adalah tetaplah santai atau berfikir positfi dan pastinya harus tenang, jangan gugup ataupun takut, dan puncak itu bukanlah segalanya tetapi berpulanglah dengan selamat sampai rumah, karna keluarga sudah menunggu di rumah :)