Hallo kawan, saya akan berbagi pengalaman saya naik ke Gunung Penanggungan via Candi Jolotundo Desa Seloliman Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.
Gunung Penanggungan adalah gunung seribu candi di Mojokerto. Mojokerto memang terkenal oleh banyaknya peninggalan sejarah dari kerjaan majapahit, tetapi kali ini beda candi ini terletak di atas gunung, gunung tersebut adalah Gunung Penanggungan
Kami memulai perjalanan dari Kota Mojokerto menggunakan motor yang kami tempuh dengan waktu dua jam untuk sampai di Desa Seloliman, a
kses jalan menuju situs sejarah ini
dapat ditempuh via Trawas dengan menyisiri lereng gunung Penanggungan
dengan jalan yang berkelok-kelok dengan pemandangan yang indah khas
pegunungan.
 |
Suasana Candi Jolotundo |
 |
Candi Jolotundo |
Setelah sampai kami berempat segera mengisi persediaan air untuk bekal kami mendaki gunung penanggungan, setelah selesai memeriksa semua persediaan bekal kami langsung melakukan pendakian melewati jalur yang tidak lebar di belakang candi jolotundo kami menyusuri jalur itu hingga menemui berkali-kali percabangan semua perjalanan ini menggunakan apa yang ada di pikiran kita dan info ari teman teman saja. Setelah kami melewati berkali-kali percabangan kami masih banyak bertemu penduduk sekitar yang mencari kemiri karna di daerah sekitar sini banyak sekali pohon kemiri sambil minum dan mengisi tenaga kami bertanya-tanya ke orang orang sekitar yang mencari kemiri setelah mendapat info kami melanjutkan perjalanan hingga kami sampai savana kecil kami beristirahat dibawah pohon sambil melihat pemandangan lampu-lampu rumah warga di sekitar candi jolotundo.
Setalah selesai beristirahat kami melanjutkan perjalanan, tidak lama kami jalan kami sampai di candi pertama yaitu Candi Bayi.
 |
Candi Bayi |
Setelah foto dan beristirahat sebentar kami melanjutkan perjalanan lagi karna hari sudah mau gelap hingga kami bertemu tanda atau petunjuk arah ke tujuan kami selanjutnya yaitu Naga Peksi
 |
Petunjuk Naga Peksi |
 |
Taufik di Naga Peksi |
Nah disinilah awal kita tersesat yang awalnya harus menyebrangi naga peksi itu kami malah berjalan terus lurus mengikuti batu panjang atau naga peksi ini sampai kami sampai di tempat yang jalannya semakin tidak jelas banyak pohon tumbang, pohon-pohon tinggi juga dan sangat gelap akhirnya kami memutuskan berhenti untuk menenangkan fikiran sambil mencari jalan tembus agar bisa sampai ke tujuan berikutnya tidak lama kami mencari cari kami menemukan bekas orang berjalan dimana disitu banyak bungkus bungkus permen dan plastik dan kami memutuskan untuk mengikuti bungkus bungkus itu selama 15 menit kami bertemu jalan setapak berbelok ke kanan medannya sangat miring, akhirnya kami manjat itu dan mengikuti jalan itu dan ternyata masih tidak jauh dari naga peksi itu kami masih di pinggiran naga peksi itu kami sedikit lega dan beristirahat sebentar.
 |
View Tersesat 1 |
 |
View Tersesat 2 |
Setelah adzan magrib selesai kami melanjutkan lagi perjalanan itu naik terus ke atas jalannya juga semakin tidak jelas banyak ilalang yang tinggi-tinggi pohon juga banyak yang tinggi tinggi tetapi kami tidak menyerah terus berjalan selama satu jam kami berhenti lagi untuk makan nasi bungkus yang kita bawa dari warung sekitar candi jolotundo, kami cek ponsel masing-masing ternyata masih ada sinyal, saya segera bertanya ke teman-teman yang ada di mojokerto dan benar jalan yang kami lewati memang salah, teman-teman di mojokerto juga menyuruh agar tenang dan sempat juga mau di sar oleh teman teman, untungnya tidak jadi karna ini semua bikin saya penasaran, bahkan salah satu dari kami berempat yaitu Tafsir alias Betap ingin pulang aja dan kepalanya sedikit pusing katanya, maklum dia baru baru pertama kali naik gunung dan tersesat tetapi saya dengan kedua teman saya memberi masukan agar tidak panik dan tetap melanjutkan perjalanan ini.
Tak lama kemudian setelah selasai kami memutuskan untuk tetap lanjutkan peralanan ini dan tak terasa kami berempat jalan mengikuti jalan setapak itu kami bertemu percabangan antara berbelok ke kanan atau ke kiri kami kembali diskusi dan saya memutuskan untuk berbelok ke kiri karna terlihat kedepan medannya naik dan jalannya lebar sedikit berbat. Setelah kami berbelok ke kiri kami jalan terus mengikuti jalan yang sedikit berbatu ini sekitar satu jam kami bertemu Candi yaitu Candi Sinta, betapa senangnya kami karna bertemu candi sinta ini karna ini termasuk candi yang harus dilewati buat sampai ke puncak gunung penanggungan.
Setelah sampai di candi sinta kami beristirahat sebentar untuk membuat kopi dan teh untuk menghangatkan tubuh serta mengusir rasa kantuk dan lelah yang kami rasakan, disaat kami sedang bercanda ria berempat Betap mengeluh kepalanya pusing dan badannya agak lemas disitu barulah kita berunding mau melanjutkan perjalanan atau buka tenda disini, setelah selesai berunding kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan tetapi kalaupun medannya sangat nanjak dan memerlukan waktu lebih dari tiga jam kami memutuskan untuk balik ke candi sinta untuk buka tenda, dan perjalanan selanjutnya pun kami mulai.
Kami berjalan lagi di atas medan berbatu serta sunyi sekali hanya suara serangga yang terdengar selama dua jam kami berjalan kami keluar dari barisan pohon-pohon yang tinggi kami bisa melihat pemandangan yang luas dan banyak lampu rumah penduduk di bawah sana, setelah menghela napas kami lanjut berjalan lagi dan medannya sudah semakin menanjak dan banyak batu besar bisa untuk berpegangan bai yang kelelahan.
kembali teman saya mengeluh sangat lemas hingga pusing yang lebih terasa dari pada tadi di candi sinta, Kami beristirahat dan setelah berunding lagi setelah menemukan titik terang kami memutuskan untuk balik ke candi sinta untuk buka tenda disana.
Setelah berjalan dua jam kami sampai di candi sinta sesegara mungkin untuk membangun tenda dan memasak setelah selesai semua kami semua beristirahat.
 |
Taufik, Saya, Jono dan Betap |
Pagi pun datang dan kami semua bangun, setelah bangun kami semua memasak dan alhamdulillah Betap sudah tidak pusing lagi.
 |
Makan dulu coy :) |
 |
Narsis dulu wkwk |
Tidak lama setelah selesai makan kami berfoto foto dan membereskan semua sampah serta perlatan kami untuk segara pulang bertemu keluarga di rumah yang sudah menunggu kami.
 |
Saya dan Taufik |
 |
Narsis dulu |
 |
Eh Narsis Lagi |
Sesudahnya kami berfoto untuk dokumentasi kami melakukan perjalan pulang untuk turun ke candi jolotundo, kami berjalan kurang lebih sekitar satu jam setengah kami bertemu candi yang tidak kami jumpai semalam, iya karna kami semalam tersesat ke jalur yang salah, candi itu ialah Candi Gentong
 |
Candi Gentong |
 |
Candi Gentong |
 |
Candi Gentong |
Setelah mengambil gambar Candi Gentong kami semua melanjutkan perjalanan turun lagi dan terasa sekali sangat panas disekitar candi gentong selama perjalanan turun kami masih bisa mendengarkan suara suara kera yang bersaut sautan, mungkin kera itu berada di Gunung Bekel, selama dua jam kami berjalan kami bertemu candi lagi, yaitu Candi Pura. Tetapi sangat sayang sekali kondisinya sudah tidak berbentuk mungkin karna usia juga kali ya.
 |
Narsis Di Candi Pura |
 |
Candi Pura |
Seperti biasa setelah mengambil gambar di Candi Pura kami melanjutkan perjalanan turun ke candi jolotundo, Pemandangannya lumayan bagus dan lumayan banyak pohon yang tinggi hingga akhirnya belum jauh berjalan kami bertemu Candi lagi, yaitu Candi Putri.
 |
Candi Putri |
 |
Narsis Di Candi Putri |
Candi Putri ini terlihat berbentuk punden berundak, setalah melihat-lihat kondisi candi tersebut sangat disayangkan ada beberapa bagian candi yang sudah hilang karna ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seharusnya kalian bangga punya sejarah yang sangat indah ini dan tolong jangan dirusak ataupun di ambil bagian-bagianya agar kelak nanti anak cucu kita bisa mengetahui sejarah sejarah dulu sebelum kita hidup.
Kami melanjutkan perjalan lagi dan kami menemukan view yang lumayan bagus untuk foto
 |
View Puncak |
 |
Narsis Lagi |
Selesai berfoto serta beristirahat kami lanjut lagi perjalanan turun dari tempat tadi.
Dari sini jalan sudah semakin jelas dan juga kami menemukan banyak pita-pita di pohon jalan sekitar satu jam kami sampai di Naga Peksi dan Candi Bayi lagi
 |
Candi Bayi |
 |
Candi Bayi |
Kami beristirahat karna disini lumayan untuk istirahat tempatnya enak, selesai beristirahat kami melanjutkan perjalanan selama dua jam akhirnya kami sampai di Candi Jolotundo, dan kami memutuskan untuk mandi.
 |
Taufik, Saya , Jono, Betap |
Tidak lupa juga mampir ke warung sekitar untuk mengisi perut yang sudah lapar dan akhirnya kita pulang dengan selamat.
Kesimpulan dari perjalanan yang tersesat ini adalah tetaplah santai atau berfikir positfi dan pastinya harus tenang, jangan gugup ataupun takut, dan puncak itu bukanlah segalanya tetapi berpulanglah dengan selamat sampai rumah, karna keluarga sudah menunggu di rumah :)
Aku bergairah.
ReplyDeleteTerimakasih ade fiqqi
DeleteTeman saya anak UNESA pada waktu pendataan candi beberapa tahun lalu juga tersesat disana. Pas lewat Watu Kali / Naga Peksi dia ngikutin jalur bebatuan terus sampai atas. Padahal dia sudah sering kesana.
ReplyDeleteIni yang sering bikin pendaki tersesat. Jalur yang benar cuma melipir datar/lurus ke seberang, bukan naik. Untuk itu perlu hati-hati kalau lewat jalur ini. Apalagi kalau malam hari.